Latest News

Friday, 23 November 2012

Unit Pembasahan (Dampening Unit)


Kita telah ketahui bahwa acuan cetaknya, dimana bagian image dan non image tingginya datar dan menggunakan prinsip tolak menolak antara air dan tinta. Oleh karena itu unit pembasah menjadi mutlak adanya untuk memberikan pembasahan pada bagian non image agar dapat menolak tinta dengan demikian fungsi rol-rol pembasah adalah menjaga agar bagian non image pada pelat selalu dalam keadaan lembab sehingga penolakan tinta tetap berlangsung dengan baik. Agar pelembaban sempurna maka air pembasah masih ditambah lagi dengan bahan kimia penolong. Kalau kita amati tidak hanya tinta yang dialihkan ke kertas tetapi juga air pembasah secara awam air memang tidak terlihat tetapi secara teknis dapat dibuktikan bahwa air yang ada pada pelat juga dialihkan ke kain karet dan selanjutnya ke permukaan kertas dengan demikian berlangsung pula proses pemisahan antara air dengan tinta secara terus menerus pada permukaan pelat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tetapi ada kemungkinan pembagian tugas antara air dan tinta tidak berlangsung yang semestinya, ini karena dua macam zat yang berbeda itu cenderung saling mempengaruhi, apalagi bila perbandingan keduanya tidak seimbang. Gejala ini dapat dilihat antara lain terjadinya noda-noda pada bagian non image atau adanya lapisan warna tipis yang terapung pada permukaan air di bak air pembasah. Sebaliknya sering terjadi hasil cetak kelabu (pucat) warnanya akibat jumlah air pembasah berlebihan.
Untuk mendapatkan hasil cetak yang baik, dalam arti ketebalan tinta cukup dan warnanya stabil maka harus diupayakan agar keseimbangan penggunaan air pembasah dan tinta terkontrol dengan baik.
3.1. Pemberian air pembasah yang baik ditentukan oleh beberapa factor diantaranya sebagai berikut :
a.       Nilai PH air pembasah antara 5 sampai 6
b.      Penyetelan unit pembasah
c.       Cara kerja sistem pembasah
d.      Suhu air pembasah
e.       Sifat kertas yang dicetak
f.       Jenis tinta yang digunakan
g.      Bahan kimia penolong

Sistem pembasahan
Sistem pembasahan sampai saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya sesuai dengan perkembangan teknologi pada saat ini namun yang akan dibahas dibawah ini adalah yang paling banyak digunakan, diantaranya adalah :

Sistem Pembasahan Aquamatic.
Sistem pembasahan ini menggunakan rol karet yang tidak dilapisi kain molleton, sehingga air seakan-akan tercampur dengan tinta. Antara rol air dan rol tinta berhubungan. Yaitu rol hantar tinta juga berfungsi sebagai rol hantar air. Tinta dan air bertemu bersama-sama di rol distribusi dimana pada rol ini ada dua tugas yaitu menampung air dan tinta sekaligus (ada dua lapisan yaitu tinta dan air). Banyaknya air pembasah diatur dengan besarnya celah antara rol bak air dan rol selanjutnya.

Sistem Pembasahan Konvensional 
Pada sistem pembasahan konvensional menggunakan rol karet yang dilapisi kain molleton dan konstruksi rol-rolnya dibuat tersendiri tidak ada hubungan langsung dengan rol tinta. Susunan rol unit pembasahannya sebagai berikut :
1.      Rol bak air
2.      Rol jilat air
3.      Rol distribusi
4.      Rol acuan air (rol form)
5.      Acuan/silinder pelat


Sistem Pembasahan Alkohol
Sistem pembasahan alkohol merupakan penyempurnaan dan pengembangan dari sistem pembasah konvensional dan sistem pembasah aquamatic.
Sistem alkohol dibagi menjadi dua pengembangannya yaitu :

1                   Sistem Konvensional Alkohol
Sistem ini rol pembasah sama pada sistem konvensional tetapi dilengkapi dengan sistem sirkulasi dan pendingin sehingga alcohol IPA yang digunanakan tidak mudah menguap. Sistem ini bisa dikembangkan pada mesin-mesin kecil.

      Continous Dampening System (Alkohol)
Pada sistem ini merupakan sisitem pembasah yang dikembangkan pada mesin offset besar, sebagai upaya untuk mengurangi lamanya waktu yang digunakan untuk tercapainya keseimbangan air pembasah dan tinta. Pada sistem ini rol acuan pembasah tidak menggunakan kain molleton. Dikatakan continous karena pada sistem ini rol-rol pembasah dan tinta berhubungan menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh rol jembatan (bridge rol) dan tidak ada rol jilat pembasah. Hubungan ini terus menerus (continous) berfungsi selama pencetakan berlangsung.
Setiap pabrik mesin cetak mengembangkan sendiri-sendiri sistem ini dan hasil rekayasa pabrik tersebut diberi nama menurut pembuatnya, sebagai contoh misalnya
1.      Alcolor : Nama sistem continous mesin Heidelberg
2.      Komorimatic: Nama sistem continous mesin komori
3.      Rollandmatic : Nama sistem continous mesin Rolland
4.      Aldas : Nama sistem continous mesin Hashimoto



      System Pembasahan Turbo/Centrifugal Spray Alcohol


Pada sistem ini menggunakan nozzle penyemprot (spray nozzle) yang disemprotkan ke rol distribusi dan selanjutnya ke rol penghalus air pembasah, baru kemudian ke rol form pembasah.
Pengaturan air pembasah dilakukan pada besar kecilnya air pembasah yang melewati nozzle. Sistem ini sekarang banyak digunakan pada mesin putaran tinggi seperti pada mesin web offset, dengan pertimbangan apabila air pembasah yang dibutuhkan banyak lebih cepat pengaturannya.



Kesulitan karena air pembasah.

Pengeringan tinta terlambat penyebabnya adalah :
-          Air pembasah terlalu asam
-          Kertas cetak asam
-          Pemilihan tinta tidak sesuai dengan kertas

Penghitaman cetakan brons atau gold, penyebabnya adalah :
-          Kertasnya asam
-          Ada kadar belerang pada kertasnya

Pemudaran warna setelah beberapa minggu, penyebabnya adalah :
-          Kertas berlapis mineral
-          Kertas alkalis
-          Pigmen tinta tidak tahan terhadap asam dan basa
Kesimpulan : tinta yang tahan alkali dapat digunakan mencetak bungkus sabun dan ditergent.

Bahan-bahan penolong air pembasah
a      Fountain solution
b      Fountain soap
c      Etching solution (untuk paper plate)
         Rapidom 6
e       Gum solution
Sifat gum solution adalah hidro philic (mudah menarik air, larut dalam air dan merupakan asam lemak).


No comments:

Post a Comment