APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya.
Berikut tempat yang direkomendasikan untuk diletakkannya APAR :
1. Diletakkan pada jalur jalan keluar.
2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
3. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
4. Bila diletakkan pada gantungan ( hanger) , tinggi handle ( pegangan) dari lantai = 120 cm
5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi diletakkannya APAR adalah pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang ( koridor) atau dekat pintu tangga.
Proses terjadinya api/ kebakaran diakibatkan oleh bersatunya tiga unsur :
1. Bahan bakar
Benda yang mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu, plastik dan sebagainya.
2. Oksigen ( O2)
Tersedia di udara
3. Sumber Panas
Seperti energi elektron ( listrik statis ataupun dinamis) , sinar matahari, reaksi kimia, dan perubahan kimia.
Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah menghilangkan adanya oksigen dalam kebakaran tersebut.
BAHAN KANDUNGAN APAR
Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR dapat pula dibedakan berdasarkan bahan pemadam ( racun api) di dalamnya. APAR mengandung tiga jenis bahan, yaitu :
1. Halotron
Adalah APAR yang diisi dengan gas carbon monoksida ( CO) yang dapat mematikan api dengan mengeluarkan cairan yang dingin. Pengguna APAR dilarang memegang Nozle saat melakukan pemadaman untuk menghindari tangan menjadi kaku karena mengalami kebekuan yang berakibat fatal saat melakukan pemadaman.
2. Powder
Adalah APAR yang menggunakan bahan dari tepung atau bubuk. Pengguna APAR jenis ini sebaiknya menggunakan masker sebab partikel tepung atau bubuk dapat terhirup masuk ke saluran pernapasan, yang bila dalam jumlah besar dapat menyebabkan pingsan.
3. Foam
Adalah APAR berbahan dari jenis busa atau foam yang dibuat dari campuran air dan sabun dengan komposisi standar.
KELAS/ JENIS KEBAKARAN
Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
1. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan APAR tepung kimia kering.
2. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: pasir, APAR tepung kimia kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
3. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
4. Kelas D
Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat khusus.
UKURAN APAR dan KEMAMPUAN MEMADAMKAN API
Ukuran APAR juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada luas api yang akan dimatikan. Misalnya APAR ukuran 9 kg digunakan untuk 5 m2 luas api, jadi per kilonya dapat digunakan untuk 0, 5 m2.
CARA PENGGUNAAN APAR
1. Pastikan APAR berisi dan dapat digunakan ( lihat indikator) .
2. Tarik Pin atau Pengunci APAR.
3. Sebelum masuk ke lokasi kebakaran, tes terlebih dahulu dengan menekan sedikit pompanya.
4. Berdirilah sesuai arah mata angin untuk menghindari panasnya api.
5. Pegang selang APAR, jangan nozlenya, tekan tuas, sapukan ke api kiri dan kanan secara berulang hingga api mati.
No comments:
Post a Comment